Konsep Dan Prinsip Ekonomi Pembangunan Buku Todari

Ekonomi dalam Islamadalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhanhidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraandunia-akhirat).
Sistemekonomi Islam sebenarnya bukanlah wacana baru, khususnya dalam diskursusmengenai sistem ekonomi. Sistem ekonomi Islam sendiri dipandang sebagaikekuatan ekonomi baru yang memilki sendi dan filosofi dasar yang oleh sebagianekonom dipandang sangat humanis dan sesuai dengan prinsip keadilan sosial,tanpa melihat sistem geopolitik seperti apa yang dianut suatu negara.
Secaraumum, perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional adalahsebagai berikut:

• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk buku pelajaran. • Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah. Prinsip_dan_konsep.ppt from STATISTICS 14.8449 at Sekolah tinggi ilmu statistik. 1 EKONOMI PEMBANGUNAN Michael P. Todaro Stephen C. Smith JILID 1 PEMBANGUNAN EKONOMI BAGIAN 1 Prinsip &.

Inti Masalah Ekonomi

  1. Konsep pembangunan ekonomi dan keterkaitannya dengan lingkungan dalam konteks. Agenda ini sekaligus menjadi tantangan konsep pembangunan ekonomi neo-klasikal yang merupakan konsep pembangunan. Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan.
  2. Prinsip-prinsip pembangunan ekonomi merupakan kunci untuk memahami bagaimana kita telah sampai pada posisi kita sekarang ini, mengapa banyak masalah pembangunan begitu sulit dipecahkan, serta rancangan kebijakan dan program pembangunan ekonomi yang diperlukan seiring kita menatap ke depan.
  3. KONSEP DASAR DAN PRINSIP PENDIDIKAN. RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA PANJANG. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dan Permasalahan - elwamendri. PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. KONSEP DASAR ILMU ALAMIAH DASAR Bagian I.

1. Sumber(landasan filosofis)
Sistem ekonomiIslam bersumber dari dalil-dalil dan nash al Qur’an dan hadits. Sistem ekonomiIslam digali dari pemikiran filosofis atas ayat-ayat al qur’an dan nash hadits.Pembangunan ekonomi dalam sistem ekonomi Islam tidak hanya dalam konteks fisik,melainkan juga dalam konteks jiwa (rohani) sehingga terjadi balance(keseimbangan) antara keduanya. Dengan landasan tersebut, maka sistem ekonomiIslam melihat kegiatan ekonomi sebagai kegiatan yang tidak hanya memilikiimplikasi duniawi, melainkan juga implikasi ukhrawi, sehingga pelaku ekonomimelaksanakan aktifitas ekonomi (finansial) sesuai dengan syari’ah dan tidakmelanggar hak-hak orang lain sekaligus mendukung pelestarian alam. Berbedadengan sistem ekonomi konvesional yang cenderung kapitalistik, sumberpemikirannya lebih didominasi oleh dua kekuatan paham ekonomi dunia, yaitukapitalistik dan sosialis. Sistem ekonomi konvensional berlandasakan pada suatukonsep eksploitasi alam dan faktor produksi lainnya tanpa melihat keseimbanganalam serta kondisi sosio-kultural di masyarakat. Telah banyak fakta yangmendukung hal ini, tidak terkecuali bencana yang diakibatkan kelalaian pelakuindustri dalam mengelola perusahaannya. Sistem ekonomi konvensional yangberbasis pada konsep kapitalistik juga melihat tindakan ekonomi, yaituproduksi, konsumsi, dan distribusi cenderung bebas nilai. Artinya, bentukaktifitas ekonomi apapun dapat dilakukan sepanjang menghasilkan keuntungan yangbesar.

2. Tujuan
Tujuan dasar sistemekonomi Islam adalah membawa kebahagiaan bagi pelaku ekonomi, baik di duniamaupun di akhirat. Implikasinya, aktifitas ekonomi yang dilakukan senantiasadapat dipertanggungjawabkan, baik pertanggungjawaban sosial maupunpertanggungjawaban terhadap pemilik alam raya ini, Allah SWT. Konsep tujuan iniyang sangat mendukung terciptanya keseimbangan alam semesta meskipun aktifitasekonomi berupa pemanfaat kekayaan alam terus dilakukan. Sistem ekonomi Islammelihat ektifitas ekonomi sebagi sebuah ibadah, karena itu, aktifitas ekonomiyang dilakukan senantiasa membawa kemashlahatan, baik bagi masyarakat maupunbagi eksistensi agama. Tujuan sistem ekonomi konvensional hanya berorientasiduniawi tanpa melihat dimensi eskatologisnya. Sistem konvensional secarasubstantif bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan modalyang sekecil-kecilnya. Tujuan ini yang sangat riskan menimbulkanketidakseimbangan, baik dalam kondisi ekonomi global (sistem dan aplikasikonsep ekonomi) maupun ketidakseimbangan alam yang dapat mendatangkan bencanabagi segenap umat manusia di muka bumi. Konsep tujuan ini menyebabkaneksploitasi secara massif terhadap faktor-faktoe produksi, terutama alamsehingga kemungkinan kerusakan alam menjadi semakin besar dan kehidupan umatmanusia semakin terancam.

3. Konsepharta
Dalam Islam, hartadipandang sebagai titipan Allah SWT bukan sebagai milik mutlak manusia. Hartamerupakan wasilah (perantara) atau sarana untuk menjalankan perintah Allah SWT.Harta tidak lain sebagai instrumen untuk melaksanakan pengabdian kepada-Nya; hartasebagai media berjihad di jalan Allah SWT. Konsekuensinya, manusia sebagaikhalifah di muka bumi tidak boleh menggunakan harta sesuai dengan dorongannafsunya, melainkan harus senantiasa berorientasi pada aturan-aturan yang telahditetapkan Allah SWT. Harta bukanlah tujuan utama kehidupan, melainkan alatuntuk mencapai kebahagiaan hakiki, yaitu kebahagiaan di akhirat. Berbeda dengansistem konvensional yang melihat harta sebagai tujuan utama kehidupan manusia.Harta harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk mendapatkankebahagiaan sejati. Konsep ini pulalah yang banyak menjerumuskan manusia padagaya hidup hedonis sambil melupakan eksistensinya sebagai makhluk pribadisekaligus sebagai makhluk sosial. Konsep harta sebagai tujuan utama kehidupancenderung mengikis kesadaran eksistensial seseorang; cenderung membawaseseorang pada keangkuhan pribadi dan desensitifitas sosial. Akibatnya,ketimpangan dalam kehidupan ekonomi semakin merajalela.

4. Sistempembiayaan
Aspek inilah yangmenjadi substansi perbedaan antara sistem Islam dengan sistem konvensional.Dalam sistem ekonomi Islam, sistem pembiayaan harus bebas dari unsur riba,gharar (ketidakpastian/spekulasi), dan maysir (judi). Sistem pembiayaan Islamdilaksanakan dengan asas kepastian, yaitu kepastian mengenai bentuk, ukuran,dan status hukumnya. Sistem Islam sangat melarang aktifitas ekonomi (investasi)terhadap faktor-faktor produksi yang melanggar syari’at agama dan berpotensimenimbulkan kemudharatan bagi kehidupan umat manusia. Selain itu, sistempembiayaan Islam juga didasarkan pada prinsip bagi hasil yang secarasosio-ekonomi lebih menguntungkan dan lebih memenuhi rasa keadilan. Sistemkonvensional tidak demikian. Sistem pembiayaan ekonomi konvensional didasarkanpada konsep bunga dan cenderung bebas nilai. Artinya, investasi atau pembiayaandapat dilakukan terhadap semua jenis faktor produksi tanpa memperhatikan aspeknilai sosio-kultural masyarakat, nilai hukum, dan nilai agama.
Description: Perbedaan dan Persamaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi KonvensionalRating:

Konsep Dan Prinsip Ekonomi Islam

4.5

Motif Ekonomi

TodariReviewer:

Masalah Pokok Ekonomi

Unknown

Nota Prinsip Ekonomi Politeknik

- ItemReviewed:

Hukum Ekonomi

Perbedaan dan Persamaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi Konvensional

Comments are closed.